Pelatihan Confirm

Petugas P3K

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 30 April 2024

Hingga : 03 May 2024

Operator Boom Lift/Scissor Lift

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 30 April 2024

Hingga : 06 May 2024

K3 Teknisi Bidang Angkat dan Angkut

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 29 April 2024

Hingga : 13 May 2024

Tenaga Kerja Bangunan Tinggi Tingkat II

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 29 April 2024

Hingga : 03 May 2024

Petugas K3 Kimia

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 29 April 2024

Hingga : 06 May 2024

Petugas Peran Kebakaran Kelas D (FIRE D)

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 29 April 2024

Hingga : 02 May 2024

Regu Penanggulangan Kebakaran Kelas C (FIRE C)

Confirm Running

Kemnaker RI

Mulai : 29 April 2024

Hingga : 06 May 2024

Operator Boiler Kelas 2

Running

Kemnaker RI

Mulai : 25 April 2024

Hingga : 29 April 2024

Operator Mesin Produksi dan Perkakas Kelas 1

Running

Kemnaker RI

Mulai : 24 April 2024

Hingga : 27 April 2024

Operator Crane Kelas 3

Running

Kemnaker RI

Mulai : 24 April 2024

Hingga : 26 April 2024

Juru Ikat / Rigger

Running

Kemnaker RI

Mulai : 24 April 2024

Hingga : 26 April 2024

Petugas P3K

Running

Kemnaker RI

Mulai : 24 April 2024

Hingga : 26 April 2024

Operator Boiler Kelas 1

Running

Kemnaker RI

Mulai : 23 April 2024

Hingga : 29 April 2024

K3 Supervisi Perancah (Scaffolding)

Running

Kemnaker RI

Mulai : 23 April 2024

Hingga : 27 April 2024

Accident Investigation Training

Running

BNSP

Mulai : 22 April 2024

Hingga : 26 April 2024

Teknisi K3 Ruang Terbatas

Running

Kemnaker RI

Mulai : 22 April 2024

Hingga : 26 April 2024

Jenis dan Tipe Body Harness

KENALI JENIS DAN TIPE BODY HARNESS

Bekerja di ketinggian adalah salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, misalkan adanya resiko terpeleset, jatuh orang/alat/barang, yang bisa mengakibatkan cedera, luka serius bahkan kematian. Oleh karena itu, setiap orang yang bekerja di ketinggian harus memahami standar keselamatan untuk pekerjaannya. Selain SOP keselamatan, kelayakan perlengkapan, platform yang digunakan, kelengkapan dan kelayakan pelindung diri pun harus diperhatikan. Alat Pelindung Jatuh Perorangan (APJP) adalah salah satu alat keselamatan yang wajib diketahui oleh pekerja ketinggian, salah satunya adalah Body Harness.

Full Body Harness adalah APJP yang harus digunakan bagi pekerja yang bekerja di ketinggian. Body Harness juga disebut komponen utama dari sistem yang menahan saat jatuh serta menjaga tubuh dari pengguna pada saat jatuh dan setelah jatuh. Selain itu body harness juga memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh tubuh sehingga kemungkinan cedera akibat hentakan saat jatuh sangat kecil.

Fungsi Body Harness

  1. Untuk melindungi tubuh pada saat jatuh dari ketinggian saat bekerja
  2. Alat penting saat bekerja pada tempat yang beresiko terhadap kecelakaan jatuh
  3. Sebagai salah satu alat ukur untuk menaati peraturan keselamatan kerja yang berlaku
  4. Menghindari kerusakan pada citra perusahaan akibat adanya kecelakaan kerja
  5. Memberikan persepsi keamanan dan kenyamanan kepada para pekerja yang beraktivitas pada ketinggian

Bagian Body Harness

  1. Shoulder strap atau tali bahu
  2. Fall arrest attachment
  3. Buckles
  4. Shoulder straps restrainer atau penahan tali bahu
  5. Thigh strap atau tali paha
  6. Sub pelvic atau tali sub pelvic

Jenis Body Harness

Menurut Canadian Standards Association (CSA) body harness memiliki 6 jenis, antara lain:

Class A (fall arrest system)

Body harness kelas A digunakan sebagai elemen dari sistem penahan jatuh. Alat ini harus disertakan dengan minimum 1 elemen penahan jatuh. Attachment penahan jatuh harus diposisikan sedemikian rupa sehingga attachment tersebut terletak di belakang (tengah antara tulang belikat ) atau di tengah dada dengan ketinggian kira-kira pada sternum (tulang dada).

Class D (controlled descent or ascent)

Kelas D harus memiliki persyaratan seperti kelas A. Kelas D ini ditambah dengan tambahan elemen yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem turun dari ketinggian yang terkendali. Pengguna dimungkinkan untuk mengambil posisi duduk ketika tergantung dengan sabuk tubuh jenis ini. Harness ini biasanya memiliki D-ring yang berposisi di sekitar tulang dada atau sepasang konektor yang diposisi di bawah pinggang.

Class E (confined space access / akses ruang terbatas)

Sabuk tubuh kelas E harus memiliki persyaratan minimum seperti kelas A. Jenis ini memiliki tambahan elemen yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem akses di ruang terbatas. Dia harus memiliki tambahan D-ring pada setiap tali bahu (shoulder strap) untuk digunakan sebagai sepasang sehingga memungkinkan penggunanya untuk memposisikan dirinya menghadap ke atas ketika menggantung. Tambahan alat untuk ruang terbatas ini hanya untuk digunakan pada sistem akses ruang terbatas dan bukan sistem penahan jatuh.

Class L  (Ladder climbing)

Sabuk tubuh tipe L digunakan sebagai komponen dalam sistem pendakian tangga untuk mencegah penggunanya jatuh ketika mendaki tangga atau struktur pendakian yang lain. Sistem pendakian biasanya termasuk FBH, kabel vertikal atau rel yang tersemat pada struktur dan lengan panjat. Untuk aplikasi pendakian tangga, sabuk tubuh harus dilengkapi dengan D-ring depan di lokasi sekitar sternal yang bisa digunakan sebagai sistem penahan jatuh pada sistem pendakian tangga yang tetap. Hal ini diatur pada CSA Z259.2.5 di Kanada dan ANSI A14.3 di Amerika Serikat.

Class P (Work Positioning)

Sabuk tubuh kelas P harus sesuai dengan persyaratan kelas A. Beberapa elemen tambahan:

  • Sabuk tubuh memiliki tambahan elemen pendukung yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem posisi kerja (work positioning system)
  • Sabuk tubuh harus memiliki elemen pendukung posisi kerja sebanyak minimum 1 yang dipasang sekitar ketinggian pinggang
  • Jika memang 1 elemen pendukung work positioning yang disediakan, maka alat itu harus didesain untuk berada pada tengah dada.
  • Jika elemen pendukung work positioning lebih dari 1, mereka harus didesain untuk ditempatkan secara simetris secara sepasang dan tidak digunakan secara terpisah.

Perhatian: pendukung work positioning harus hanya terhubung dengan sistem work positiong dan tidak terhubung ke personel fall arrest system (PFAS).

Restraint

Full body harness digunakan sebagai komponen sistem penahan (restraint system) untuk mencegah pengguna dari tempat yang memiliki bahaya jatuh. Sistem penahan (restraint system) biasanya termasuk full body harness dan sebuah lanyard atau restraint line.

Begitu banyaknya jenis dan persyaratan Body Harness, maka diperlukan kecermatan seorang petugas K3 atau pengurus untuk menyediakan jenis body harness yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan risiko bahaya pekerjaan ketinggian yang dilakukan.

Selain itu Pengusaha dan pengurus pun mempunyai kewajiban untuk menyediakan tenaga kerja yang kompeten. Pilih pelatihan K3 Ketinggian sesuai dengan resiko kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan berlisensi.

Ingat Training, Ingat URP!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *